Pemenang Lomba Foto Archipelago of Drought 2023

Selamat para pemenang Lomba Foto Krisis air #ArchipelagoOfDrought 2023. Lomba diselenggarakan SISJ, CNN Indonesia Academy dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta

Lebih dari 269 peserta mengirim 600 foto dengan narasi utama krisis air sebagai isu krusial di Indonesia diperparah oleh perubahan iklim dan fenomena El Nino.

Lomba ini adalah upaya meningkatkan kesadaran sekaligus pengingat bahwa masa depan kita akan turut ditentukan oleh seberapa serius kita mengelola air.

Juara Pertama

Pengiriman Bantuan Air Bersih / Ferganata Indra Riatmoko

Warga mengambil bantuan air bersih yang dikirimkan oleh petugas BPBD Boyolali di Dusun Kalilantung, Desa Bengle, Wonosamodro, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2023). Warga desa itu mengalami kekeringan akibat kemarau sejak tiga bulan terakhir dan kerap harus membeli air bersih dengan harga Rp 400.000 per tangki berukuran 8.000 liter. Kekeringan di Boyolali terus meluas dan dialami oleh warga di sepuluh kecamatan  di kabupaten itu.

Juara Kedua

Perjuangan warga mencari air di musim kemarau.  / Badrus Yudosuseno

Krisis air bersih membuat anak-anak sekolah turut berjibaku membawa air bersih yang diambil dari sumber mata air di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, Senin (18/9/2023). 252 kepala keluarga Dusun Jerugen desa tersebut kesulitan air bersih untuk kebutuhan minum dan terpaksa mengambil air di sumber mata air dengan jarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. 

Juara Ketiga

Kekeringan picu kebakaran / Muhammad Hatta

Sejumlah warga membasahi tanaman kebunnya agar tidak mati terkena hawa panas kebakaran lahan Gambut di desa Palemraya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Senin (18/9/2023). Kebakaran hutan dan lahan hingga  mengancam lahan pertanian warga

Nominasi 1

Tekstur Kekeringan Waduk Gebyar / Bayut / Ari Biana

Nominasi 2

Krisis Air di tengah Laut / Pandu Wiyoga

Perempuan dan anak Suku Laut (sea nomads) meng air di hutan bakau sebuah pulau tak bernama, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, 17 Juli 2022. Saat kemarau, tiga hari sekali mereka mengambil air dengan puluhan jerigen lalu dibawa menggunakan sampan ke rumah mereka di Kampung Air Bingkai, Desa Tajur Biru, yang jaraknya sekitar 30 menit dari mata air tersebut.

Suku Laut sejatinya adalah suku nomaden yang hidupnya mengembara di selat dengan sampan beratap daun nipah. Namun, lewat program Pembinaan Kesejahteraan Masyarakat Terasing (PKMT), pemerintah mengubah pola hidup Suku Laut jadi menetap. Malangnya, permukiman yang dibangun pemerintah untuk Suku Laut tidak dilengkapi fasilitas air bersih dan sanitasi yang memadai.

Nominasi 3

Memanfaatkan sumber mata air / Yusuf Nugroho

Warga memperbaiki instalasi pipa mesin pompa air di sumber mata air Sendang Sari, Desa Sugihmanik, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (9/9/2023). Sumber air atau sendang yang menjadi tumpuan ratusan kepala keluarga untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari itu telah terpasang sebanyak 248 mesin pompa air dimana pada musim kemarau volume airnya semakin berkurang drastis.

Nominasi 4

Antri Air Bersih / Anom Harya

Setelah 3 minggu kesusahan air bersih, warga Pulau Gili Ketapang akhirnya mendapat bantuan. Air bersih dibawa menggunakan kapal dan dibagikan di dermaga. Terlihat warga sedang mengisi air bersih ke jerigen pribadinya

Nominasi 5

Antri Air Bersih / Hozaini

Dusun Jerugen, Desa Selomukti, Kec. Mlandingan, Kab. Situbondo, Jawa Timur

Nominasi 6

Ancaman Pasokan Air Akibat Iklim Yang Tidak Stabil / I Wayan Surya Edy Gautama

Embung Seraya yang dimanfaatkan sebagai waduk kecil tempat menampung air mengalami kekeringan akibat cuaca. yang tidak menentu dan kemarau berkepabjangan hingga air tersisa sangat sedikit. Warga yang memanfaatkan pasokan air embung untuk pertanian, minum ternak, memasak hingga air mandi harus turun hingga ke dalam embung untuk mencari air yang tinggal sedikit, mengancam kebutuhan pasokan air ke depan.

Nominasi 7

Pejuang Air Bersih / Ivan Mardiansyah

Seorang warga membawa ember ditengah tanah kering di Lombok Tengah. Lombok Tengah daerah yang hampir selalu dilanda kekeringan setiap tahun. 

Nominasi 8

Dampak Kemarau, Warga Lehi Berburu Sumur Air Payau / Jufri Fransicho Kasumbala

Foto Suasana Warga di area Pantai Kampung Lehi, Kecamatan Siau Barat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, saat mencuci Pakaian di sebuah sumur air payaui yang dibangun warga dengan anggaran pribadi setahun lalu, untuk menghadapi Krisis air akibat kekeringan. Lokasi ini selalu ramai mulai dari pagi hingga sore empat bulan terakhir, selain mencuci warga juga mandi dan mengangkut air ke rumah, namun tidak untuk di minum. Air yang di manfaatkan ini tidak berbau dan tidak terasa asin, serta airnya sangat jernih dengan kedalaman sumur sekira 20 meter.

Nominasi 9

Menanti setetes Air minum dari Uap Panas Perut Bumi / Ignasius L. Kunda

Seorang ibu duduk menunggu di ujung barisan bambu-bambu yang digunakan warga sebagai penyulingan uap panas bumi untuk menjadi air minum. Uap panas bumi menjadi sumber utama air minum di desa Kesokoja, Pulau Palue, Kabupaten Sikka, NTT karena tidak ada sumber air minum lain selain ini dan air hujan.

Nominasi 10

Menggembala di tanah yang kering / Andria Dwi Saputra

Seorang warga yang sedang menggembala kambing ditengah hamparan waduk yang kering, Perubahan iklim membuat air mengering dan hewan ternak sulit menemukan rumput hijau.

Next
Next

CERAH dan SISJ Mengadakan Diskusi Terkait Teknologi dan Instrumen Keuangan dalam Transisi Energi Berkeadilan